Assalamu’alaikum
ya akhi wa ukhti yang selalu dalam lindungan Allah,
Kali
ini saya akan berbagi untaian sajak yang sangat indah yang tertulis dalam buku
best seller “Jalan Cinta Para Pejuang” karya Salim A. Fillah. Semoga
menginspirasi J
1. Pada
sub bab “Kata di Jalan Cinta”, saya
sangat menyukai kalimat
Tiga
kata cinta Ummu Sulaim “Islammu, itulah maharku”.
2. Di
Terminal Keberangkatan Jalan Cinta Para Pejuang, saya menemukan sesuatu bahwa
“Kata dapat mengubah jiwa manusia
dan sesungguhnya, pada jiwa yang berubah terletak perubahan yang niscaya bagi
dunia dan kehidupan”. (M. Fauzil ‘Adhim, inspiring words for writers)
3. Memasuki
langkah pertama terlihat
“Cinta berjalan di hadapan kita
dengan mengenakan gaun kelembutan. Tetapi sebagian kita lari darinya dalam ketakutan,
atau bersembunyi dalam kegelapan. Dan sebagian yang lain mengikutinya untuk
melakukan kejahatan atas nama cinta”. (Kahlil Gibran)
4. Syair
yang sangat dalam dari Kahlil Gibran.
“Bila cinta memanggilmu, ikutlah
dengannnya meki jalan yang kalian tempuh terjal dan berliku. Dan bila sayap –
sayapnya merengkuhmu, pasrah dan menyerahlah meski pedang yang tersembunyi di
balik sayap itu akan melukaimu”.
5. Yang
paling terenyuh ketika hujan dan awan saling melupakan,
“....Aku
tida tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba disini. Aku ingin tahu
apakah kau mau berdiri ditengah api bersamaku dan tak mundur teratur.
Aku tidak tertarik
dimana atau dengan siapa kau belajar. Aku ingin tahu apakah yang menjagamu dari
dalam, saat segala hal berjatuhan.
Aku ingin tahu apakah
kau bisa sendirian bersama dirimu, dan apakah kau benar – benar menyukai
temanmu di saat – saat hampa”.
(Jean Houston, A
Passion for The Possible)
6. Ini
yang terkadang kita lupa,
“kita yang menjalani hidup dengan mengalir
seperti air mungkin lupa bahawa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah”.
7. Ini
memang benar,
“Bukan
kita yang memilih takdir. Takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir
bagaikan angin bagi seorang pemanah.
Kita selalu harus
mencoba untuk membidik dan melesatkannya di saat yang paling tepat”.
(shalahuddin Al Ayyubi)
8. Di
jalan cinta para pejuang, ada gairah seperti khadijah, ada gairah seperti
‘Aisyah...
“Jika cinta adalah matematika, maka yang
mencintai kita akan mengalikan kebahagiaan sampai tak hingga, membagi kesedihan
hingga tak berarti, menambah keyakinan hingga utuh, mengurang keraguan hingga
habis”.
9. Cinta
Sebuah Kata Kerja
“dalam
makna memberi itu posisi kita sangat kuat:
Kita tak perlu kecewa
atau terhina dengan penolakan,
Atau lemah atau
melankolik saat kasih kandas karena takdirNya.
Sebab di sini kita
justru sedang melakukan sebuah ‘pekerjaan jiwa’ yang besar dan agung: MENCINTAI”.
(M. Anis Matta)
10. “Ukuran
ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan padanya untuk
membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air, maka kamu adalah
matahari. Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu. Ia besar dan berbuah
dari sinar cahayamu”. (M. Anis Matta)
11. Kecocokan
jiwa memang tak selalu sama rumusnya, ada dua sungai besar yang bertemu dan
bermuara di laut yang satu; itu kesamaan. Ada panas dan dingin bertemu untuk
mencapai kehangatan; itu keseimbangan. Ada hujan lebat berjumpa tanah subur,
lalu menumbuhkan tama; itu kegenapan. Tapi satu hal tetap sama, mereka cocok
karena bersama bertasbih memuji Allah, seperti segala sesuatu yang ada di
langit dan bumi, ruku’ pada keagunganNya.
12. Untuk
kita yang selalu ragu,
“Diperlukan suatu hentakan yakin
yang akan melahirkan keberanian, keteguhan, dan kesabaran, bertolak dari
jaminan yang tak pernah lapuk”.
13. Dan
aku ikut mengamininya,
“Jadikan
cintaku padaMu Ya Allah
Berhenti pada titik
ketaatan meloncati rasa suka dan tak suka.
Karena aku tahu,
mentaatiMu dalam hal yang tak kusukai
adalah kepayahan,
perjuangan, dan gelimang pahala
karena seringkali ketidaksukaanku,
hanyalah bagian dari
ketidaktahuanku”.
Demikianlah sebagian sajak yang ada
dalam buku Jalan Cinta Para Pejuang, lebih lengkapnya silahkan beli dan baca
bukunya!! Dijamin tidak akan merugi!!!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar